Blogger Layouts

Friday, May 6, 2011

Strukturalisme

1.1 Pengantar

Aliran struktualisme adalah aliran yang dikembangkan oleh Titchener di Amerika. Strukturalisme adalah aliran psikologi pertama yang dihasilkan dari eksperimen-eksperimen yang dilakukan Wilhelm Wundt di Leipzig, Jerman. Sebelum tahun 1879, banyak orang yang sudah mengenal psikologi, namun pada saat itu belum ada yang menyebutkan dirinya sebagai sarjana psikologi. Sarjana-sarjana yang mempelajari psikologi pada umumnya adalah para ahli filsuf, faal dan dokter. Wundt sendiri awalnya adalah seorang dokter. Akan tetapi dengan berdirinya labotarorium psikologinya, ia tidak lagi disebut sebagai dokter atau ahli faal. Hal ini dikarenakan ia mulai melakukan dan memfokuskan diri pada eksperimen-eksperimen yang dilakukan di laboratoriumnya. Struktualisme dapat dengan mudah diterima di Amerika dan Jerman, karena pada saat itu psikologi merupakan hal yang baru. Masyarakat juga dengan mudah dapat menerima keberadaan aliran struktualisme karena belum ada eksperimen dan aliran psikologi lain yang muncul pada saat itu. Struktualisme disebarkan dan dipopulerkan di Amerika oleh Titchener dan bertahan hingga 25 tahun dan berakhir pada saat Titchener wafat. Untuk memperdalam mengenai sejarah aliran ini, berikut akan dibahas dua tokoh sentral dalam Strukturalisme.


1.2 Wilhelm Wundt

Wilhelm Wundt atau yang biasa dipanggil Wundt, dilahirkan di Neckarau, Baden, Jerman pada 16 Agustus 1832 dan meninggal pada 31 Agustus 1920. Wundt lulus dari University of Heidelberg dengan gelar dokter. Ia melanjutkan studi singkat dengan Johannes Müller dan fisikawan Hermann von Helmholtz. Setelah mengambil posisi di Universitas Liepzig, Wundt mendirikan laboratorium psikologi pertama di Leipzig, Jerman. Pendirian laboratorium ini umumnya dianggap sebagai awal resmi psikologi sebagai bidang ilmu pengetahuan yang terpisah dari filsafat dan fisiologi. Strukturalisme tidak lepas dari Wundt, meskipun ia bukan pencetus istilah “strukturalisme”, ia merupakan pencetus keberadaan psikologi. Strukturalisme merupakan pengembangan dari ide yang telah ia kemukakan mengenai psikologi.

Wundt menjadi terkenal karena mendirikan laboratorium psikologi pertama. Selain prestasi ini, Wundt juga menulis jurnal psikologi Prinsip Psikologi Fisiologis pada tahun 1874, yang membantu menetapkan prosedur eksperimental dalam penelitian psikologis. Selain itu, Wundt mempunyai banyak siswa yang kemudian menjadi psikolog terkemuka, yaitu Edward Titchener, James McKeen Cattell , Charles Spearman, G. Stanley Hall , Charles Judd, dan Munsterberg Hugo (Kendra, 2005).


Wundt biasa juga disebut sebagai bapak psikologi. Ia merupakan guru dari E.B Titchener. Wundt memiliki latar belakang kedokteran dan filsafat. Ia berjasa dalam melepaskan psikologi dari ranah filsafat, bahwa ia tertarik untuk memperdalam mengenai aspek kejiwaan manusia tersebut. Subject matter psikologi ialah kesadaran (Schultz&Schultz, 2008). Wundt membuat physiological psychology sebagai konsep dasar dari psikologi, “Physiological psychology is, therefore, first of all psychology. It has in view the same principal object upon which all other forms of psychological exposition are directed: the investigation of conscious processes in the modes of connexion peculiar to them.” (Wundt, 1902). Idenya ialah bahwa pengalaman kesadaran dapat dipecah menjadi beberapa elemen inti, sama seperti senyawa kimia yang dapat dipecahkan menjadi elemen yang lebih kecil dan mendasar (Hall, 1998). Ia berfokus pada kesadaran, bahwa terdapat aspek yang intangible dalam suatu pengalaman. Menurut Razali, Jantan & Hashim (2004), pengalaman ini harus dikaji terlebih dahulu mana yang boleh dikaji seseorang ke muka umum, dan mana yang tidak boleh. Untuk menelitinya, Wundt menggunakan metode introspeksi dan eksperimen.

Penelitian Wundt tentang pengalaman dan kesadaran meliputi hal-hal seperti waktu merespon, perhatian, hubungan kata, perasaan, sensasi dan persepsi. Wundt membagi dua jenis pengalaman, yaitu perantara dan langsung. Pengalaman perantara contohnya seperti cahaya dan gelombang suara. Pengalaman langsung seperti warna dan tingkat suara (tone). Bagi Wundt, yang menjadi ranah psikologi ialah terkait dengan pengalaman langsung. Selain itu, Wundt juga membagi menjadi dua berdasarkan kesadaran yaitu sensasi dan persepsi (perasaan). Sebenarnya terdapat kelas images, tetapi kontribusinya hanya sedikit dan tidak memiliki perbedaan berarti dengan sensasi. Dalam persepsi, terdapat istilah tridimensional theory of feelings, yaitu penjelasan Wundt tentang persepsi. Ia membaginya menjadi tiga poros, pleasure/displeasure, tension/relaxation, dan excitement/depression. Wundt menghubungkan kesadaran dengan perhatian (attention). Dalam hal ini perhatian terwujud dalam bentuk apersepsi. Apersepsi berperan dalam menentukan pusat perhatian kepada stimulus dan mengorganisir elemen-elemen kesadaran menjadi satu kesatuan. Misalnya ketika melihat pohon, kita akan melihatnya secara keseluruhan sebagai pohon, bukan dari elemen-elemen dasar seperti saturasinya, terang-gelapnya, bentuknya yang menyusun pohon tersebut.

Wundt merumuskan tujuan pencapaiannya dalam meneliti tentang kesadaran ini, yaitu:

1. Analisa proses kesadaran menjadi elemen-elemen dasar

2. Mengetahui bagaimana elemen-elemen tersebut saling terkait

3. Menentukan hukum keterkaitan yang mencakup semua elemen-elemen tersebut

Contoh terapan dari penelitian Wundt ialah dimana seorang observer diberikan stimulus berupa potret diri. Ketika diminta menjelaskan pengalamannya saat diberikan stimulus tersebut, observer yang sudah dilatih menjadi introspeksionis akan menjabarkan pengalamannya secara parsial. Misalnya, “saya melihat warna hitam di bagian atas dengan goresan-goresan kasar”, “saya merasakan permukaan yang bergelombang dan tidak rata ketika menyentuh stimulus”, “saya melihat dominasi warna kuning kecoklatan”, dan sebagainya. Akan keliru bagi introspeksionis jika dalam menjabarkan pengalamannya malah menyebutkan hal-hal sebagai berikut, “saya melihat potret diri”, “bagian atas terdapat rambut”, “permukaan kanvasnya kasar”. Hal ini menjadi keliru, karena “potret diri”, “rambut”, dan “kanvas” bukanlah elemen utama dari kesadaran, melainkan istilah dari konsep akan sesuatu yang telah digeneralisasi dari elemen-elemen kesadaran tersebut.

Wundt mengemukakan beberapa titik lemah dari psikologi. Kelemahan tersebut mendasar dan terkait dengan metode introspeksi Wundt yang menyatakan bahwa dalam penelitian, observer harus memenuhi empat kriteria untuk menjadi seorang introspeksionis yang handal. Pertanyaannya adalah, “Ketika introspeksi dilakukan oleh beberapa observer berbeda, akan mendapatkan hasil yang berbeda pula (stimulus yang diberikan sama), lalu bagaimana peneliti menentukan jawaban yang benar?”. Wundt berargumen bahwa metodenya dapat ditingkatkan dengan melatih observer terus-menerus.

Terdapat juga faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi kritik dan kemunduran terhadap Psikologi Wundtian. Faktor-faktor tersebut seperti pernyataan bahwa aksi Jerman menyerang Belgia pada Perang Dunia I merupakan bentuk pertahanan diri dari Jerman. Hal ini membuat psikolog-psikolog di Amerika menentang Wundt. Kemudian, aliran psikologi Wundt harus bersaing dengan kemunculan psikologi baru yang berkembang di Jerman, Austria, dan Amerika, yaitu Gestalt, psikoanalis, dan fungsionalisme. Selain itu, setelah kekalahan Jerman pada Perang Dunia II, ekonomi Jerman otomatis runtuh, sehingga tidak ada biaya untuk mengembangkan Psikologi Wundtian. Pada saat itu, laboratorium di Leipzig juga dihancurkan Amerika pada 1943.

Secara keseluruhan, aliran psikologi Wundt tidak semuanya buruk, tetap ada kontribusi yang dihasilkan olehnya. Wundt merupakan pelopor yang melepaskan psikologi dari ranah filosofi, ia membuat psikologi menjadi suatu ilmu yang independen, lepas dari ranah filsafat. Selain itu, ia membuat psikologi menjadi ilmu dengan metode ilmiah eksperimen dan introspeksi. Singkatnya, Wundt ialah pelopor lahirnya psikologi sebagai ilmu.


1.3 Edward Bradford Titchener

Selain Wundt, tokoh lain yang cukup berpengaruh dalam aliran strukturalisme adalah Edward Bradford Titchener. Wundt menyebarkan strukturalisme di Eropa, sedangkan Titchener menyebarkan strukruralisme di Amerika. Titchener lahir pada tanggal 1 November 1867 dan meninggal pada tanggal 8 Maret 1927. Titchener memperoleh beasiswa ke Oxford, di mana ia memulai studinya di filsafat dan sastra klasik. Ia belajar satu tahun tambahan di Oxford dalam ilmu pengetahuan dengan eksperimental fisiologi Burdon Sanderson. Ia belajar di Leipzig dengan menerima gelar PhD pada tahun 1892. Titchener sempat kuliah beberapa saat di Oxford dan menjadi dosen ekstensi dalam Biologi. Ia juga mengambil posisi di Cornell pada tahun 1892 sebagai Profesor Psikologi dan dikembangkan di laboratoriumnya. Ia berhasil menerbitkan 10 makalah di bidang Biologi pada saat awal bekerja. Ia membentuk asosiasi psikologi eksperimental yang masih ada sampai sekarang sebagai Masyarakat Psikolog Eksperimental. Ia pun mengembangkan gagasan dari Wundt, namun ia banyak memisahkan diri dari ide gurunya tersebut. Titchener berhasil menciptakan sistem psikologi struktural yang kemudian disebut studi strukturalisme tentang struktur elemental kesadaran berdasarkan intropeksi (Evans, 1991).

Menurut Titchener, strukturalisme membicarakan tentang kesadaran. Kesadaran ini merupakan sesuatu yang abstrak, sehingga metode yang digunakan untuk mengukur kesadaran tersebut ialah introspeksi dari pengalaman. Titchener membedakan kesadaran dengan mind. Mind itu sendiri merupakan akumulasi pengalaman sadar sejak lahir hingga saat ini. Dalam strukturalismenya, Titchener memperkenalkan konsep fisiologi-psikologi. Unsur fisiologi dimasukkannya karena latar belakangnya yang merupakan lulusan kedokteran. Sedangkan aspek fisiologi yang dimaksud ialah ruang, waktu, dan massa. Ketiga aspek ini bersifat konkrit, yang mana dapat dinyatakan dalam ukuran matematis. Aspek ruang diukur dalam satuan meter, aspek waktu diukur dalam satuan sekon, dan aspek massa diukur dalam satuan gram. Besaran ini merupakan sesuatu yang mutlak dan universal. Pengalaman akan hal yang bersifat konkrit ini ternyata bisa berbeda-beda bagi setiap individu. Misalnya untuk satuan waktu, menonton film dua jam akan terasa lebih menyenangkan daripada belajar statistik selama dua jam. Bagi orang yang tidak menyukai statistik, ia akan merasa waktu terasa sangat lama ketika mempelajarinya, sedangkan bagi yang menonton film, ia tidak akan merasakan bahwa sudah selama itu ia menonton. Inilah yang menjadi aspek psikologis, yaitu kesadaran dari strukturalisme. Titchener juga membuat istilah stimulus eror dalam strukturalismenya, “The stimulus error is, in fact, the material aspect of what appears, in more formal guise, as the error of logical reflection or of Kundgabe; it is an error both subtle and pervasive; and the more closely our psychological [p. 489] method approximates the methods of observation employed in other laboratories or in daily life, the greater is the likelihood that our students fall victims to it.” (Titchener, 1912). Disamping itu semua, Titchener juga mendirikan laboratorium Psikologi di Universitas Cornell dan menggagaskan kajiannya di Amerika (Razali, Jantan & Hashim, 2004).

Dalam alirannya, Wundt menetapkan aspek kualitas dan intensitas sama seperti Titchener. Akan tetapi yang membedakannya ialah Titchener menambahkan elemen durasi, kejelasan, dan perpanjangan (extensity) dalam strukturalismenya. Dalam hal ini, Titchener menjawab pertanyaan “apa” tentang psikologi, yaitu merujuk pada analisis introspektif dan sistematis terhadap suatu fenomena psikologis. “The ideal introspective report is an accurate description, made in the interests of psychology, of some conscious process. Causation, dependence, development are then matters of inference” (Titchener, 1912).

Ada beberapa kritik yang diajukan terhadap strukturalisme Titchener. Pertama, mengenai metode introspeksinya. Immanuel Kant menyatakan bahwa segala percobaan mengenai pengalaman kesadaran yang melibatkan introspeksi, akan mengubah pengalaman kesadaran tersebut. Hal ini dikarenakan adanya variabel observasi yang dimasukan ke dalam esensi dari pengalaman kesadaran tersebut. Auguste Comte juga menentang, bahwa jika memang mind dapat melakukan observasi, maka mind akan terbagi dua di saat yang sama, dimana yang satu mengobservasi dan satunya melakukan aktivitas. Hal ini tidak mungkin terjadi menurut Auguste Comte. Kritik terhadap metode introspeksi Titchener bisa disebabkan karena definisi tentang metode intospeksi tersebut kurang ilmiah atau spesifik. Titchener mengalami kesulitan dalam merumuskan definisi tersebut, karenanya ia mengkaitkannya dengan kondisi eksperimental yang spesifik.

Selain itu, kritik juga ditujukan terkait dengan apa yang dilatih terhadap introspeksionis dalam mengutarakan pengalaman kesadaran mereka. Ajaran didikan Titchener diinstruksikan untuk tidak menggunakan beberapa kata saat menyampaikan pengalaman kesadaran, seperti “aku melihat meja”. Kata “meja” tidak memiliki arti ilmiah dalam hal ini, karena merupakan generalisasi dari satuan elemen kesadaran yang sebenarnya menjadi fokus utamanya. Dari sini, pertanyaan yang muncul menjadi, “Jika beberapa kata dihilangkan, maka sebaiknya bagaimana introspeksionis tersebut dapat menyampaikan pengalamannya?”. Titchener dalam hal ini berniat untuk membuat bahasa baru untuk introspeksionis, tetapi hal ini tidak pernah terwujud.

Titchener juga bersifat eksklusif, ia hanya memikirkan immediate experience atau pengalaman langsung sebagai bahasan psikologi. Ia tidak menghiraukan aplikasinya ke dunia nyata dan tidak terpengaruh oleh bahasan psikologi yang sedang berkembang (sosial, abnormal, anak, hewan, dll). William James dalam pragmatismenya, mengkritik strukturalisme tidak berguna, karena tidak bersifat aplikatif.

Kritik yang terakhir menyatakan bahwa introspeksi sebenarnya merupakan bentuk retrospeksi. Hal ini karena setelah mengamali stimulus, terdapat rentang waktu bagi observer untuk menceritakan pengalamannya. Padahal dalam penelitian Ebbinghaus dikatakan bahwa manusia memiliki tingkat melupakan yang tinggi. Oleh karena itu, bisa saja ada beberapa pengalaman yang terlewat.

Meskipun terdapat banyak kritik, strukturalisme Titchener telah memberikan kontribusi terhadap perkembangan psikologi masa kini. Titchener berpendapat psikologi harus lepas dari kekuatan metafisika, pikiran awam, dan kepentingan kegunaan atau terapan yang akan merusak integritasnya. Titchener bersama dengan Wundt berupaya untuk mempertahankan integritas psikologi dengan membedakannya dari fisika. Subjek pembahasan psikologi strukturalisme adalah proses kesadaran dan bebas dari asosiasi (Brennan, 2006).

Laporan introspektif mengenai proses kognitif juga masih digunakan Psikologi hingga saat ini. Contohnya dalam Psikologi Industri/Organisasi, menggunakan laporan introspektif dari karyawan terhadap interaksi mereka dengan rekan kerja.

Secara keseluruhan, strukturalisme yang banyak dikritik juga menjadi tolok ukur perkembangan psikologi. Ilmu psikologi tidak mungkin berkembang pesat seperti sekarang ini jika tidak ada yang mengoposisi suatu aliran dan teori, terlebih lagi strukturalisme merupakan aliran pertama.


1.4 Tabel Perbandingan Antar Tokoh

Berikut ini merupakan tabel untuk merangkum persamaan dan perbedaan antara ide dari Wilhelm Wundt dan Edward Bradford Titchener:

Wilhelm Wundt

E. B. Titchener

Psikologi dikaitkan dengan penggambaran struktur yang membentuk pikiran

Psikologi (strukturalisme) dikaitkan dengan struktur elemental kesadaran berdasarkan intropeksi

Perhatian ialah sebuah persepsi yang jelas dari daerah kesadaran yang sempit. Fokus dari perhatian menjadi terpisah dari sisa elemen kesadaran

Titchener melanjutkan Wundt, tetapi ia menjelaskan mengenai tiga tahap umum dari atensi

Sensasi merupakan hal yang berasal dari luar yang dapat memicu suatu reaksi seperti penghlihatan dan pendengaran. (Ada sensasi terang, maka reaksi yang terjadi melihat)

Sensasi dipertimbangkan untuk menjadi kelas dasar dari elemen pengalaman kesadaran

Persepsi merupakan bagian utama yang dapat dirasakan seseorang, seperti penglihatan dan pendengaran

Persepsi merupakan pilihan dari sensasi yang mana gambarannya tidak berkooperasi sebagai bagian yang integral dari keseluruhan proses

Metode dalam feeling ialah paired comparison

Metode yang digunakan dalam feelings, impression dan expression

Elemen dasar dari pengalaman ialah kualitas dan intensitas

Elemen dasar dari kesadaran ialah kualitas, intensitas, durasi, kejelasan, dan perpanjangan

Menjelaskan mengenai kesadaran

Menjelaskan mengenai kesadaran

Menggunakan metode introspeksi dan eksperimen dalam mengolah pengalaman kesadaran

Menggunakan metode introspeksi dan eksperimen dalam mengolah pengalaman kesadaran

Menempatkan posisi psychophysical parallelism dalam menjelaskan mind-body problem

Menempatkan posisi psychophysical parallelism dalam menjelaskan mind-body problem



1.5 Ringkasan Kronologis

Perjalanan sejarah strukturalisme berkembang seiring berjalannya waktu dan mengalami banyak perubahan, serta kejadian-kejadian penting di dalamnya. Oleh karena itu, untuk mempermudah mengklasifikasikan kejadian-kejadian sepanjang berdirinya aliran strukturalisme, kelompok membuat ringkasan kronologis sebagai berikut:

ψ 1832
Wundt lahir di Jerman. Wundt memiliki pandangan bahwa psikologi dipupuk dari analisis konteks kesadaran seseorang.

ψ 1838 – 1917

Muncul seorang tokoh bernama Brentano. Tokoh ini merupakan tokoh terpenting yang mengkritik Wundt pada zamannya. Menurutnya psikologi merupakan proses yang menjadi signifikan hanya ketika kita berpikir mengenai suatu tindakan (act). Ia beranggapan bahwa seharusnya yang dipelajari ialah tindakan (act) atau proses dari pikiran (mind), bukan dari konteksnya.

ψ 1842

Tokoh bernama WIlliam James muncul dan membawa evolusi pada psikologi dengan pandangannya terhadap fungsionalisme.

ψ 1848 – 1936

Pada tahun ini, muncul tokoh bernama Stumpf. Ia merupakan tokoh yang dipengaruhi kuat oleh Brenato. Pada awalnya Stumpf tertarik pada musik, sehingga ia pun menjadi psikologi musik pertama. Kontroversi yang muncul antara Stumpf dan Wundt ialah dalam serangkaian publikasi yang ditujukan untuk metode introspektif dalam mempelajari nada. Menurut penganut Wundt, pemusik yang bervariasi dan terlatih akan lebih memenuhi syarat untuk membuat suatu penilaian terhadap metodenya. Lain halnya dengan pandangan Stumpf, ia mengatakan bahwa musisi yang sudah terlatih dan memiliki keterampilan khususlah yang akan lebih memenuhi syarat untuk suatu penilaian.

ψ 1853 – 1900

Sumbangan literatur Psikologi oleh Wundt yang diwujudkan dalam beberapa buku. Buku pertamanya diterbitkan pada tahun 1862 dan berjudul Beitrage zur Theorie der Sinneswahrnchmung (Berkontribusi dengan Theory of Sensory Perception). Buku yang terkenalnya berjudul Grundzuge der physiologischen Psychologie. Ia merupakan penulis yang sangat aktif dan memiliki pengaruh yang luar biasa terhadap psikologi. Ia telah menulis sebanyak 53.735 halaman.

ψ 1867 – 1915

Pada tahun ini muncul tokoh bernama Oswald Kulpe yang memulai karirnya dengan menjadi murid Wundt di Leipzig. Ia beranggapan bahwa pandangan Wundt sangat sempit.

ψ 1867 – 1927

Pada tahun ini, Titchener lahir. Ia memperbaiki dan menyempurnakan teori Wundt dan dibawanya ke Amerika. Pada masanya, aliran structualisme mendominasi psikologi.

ψ 1873 – 1874

Wundt menerbitkan buku Grundzuge der physiologischen Psychologie. Dengan bukunya ini ia mendirikan laboratorium sains untuk psikologi dan menjadikan psikologi berbeda dengan spekulasi filsuf pada abad kesembilan belas.

ψ 1879

Dalam melengkapi kuliahnya di Psikologi, Wundt sering menggunakan demonstrasi. Sampai pada akhirnya ia menganggap demonstrasi itu penting karena dari situ ia menemukan laboratori Psikologi pertama yang didirikannya di Universitas Leipzig, Jerman.

ψ 1892

Titchener menjadi anggota APA (American Psychological Association).

ψ 1896

Pada tahun ini, Kulpe menemukan laboratorium yang beraliran functionalism. Ia beranggapan dan semakin yakin bahwa suatu proses harus menjadi bagian dari mempelajari psikologi. Ia mengatakan bahwa Wundt telah mengabaikan proses mental yang tinggi (higher mental processes).

ψ 1900

Wundt mulai mempublikasikan tulisannya yang berjudul Volkerpshychologie. Tulisannya ini masih terus diperbincangkan sampai tahun dimana ia meninggal (1920). Dalam tulisannya itu, ia menganggap bahwa setengah dari psikologi mempelajari tentang manusia dan masyarakat yang sesuai dengan individu dan eksperimental dalam laboratorium.

ψ 1904

Titchener membuat kelompok yang disebut “The Experimentalist”.

ψ 1915

Titchener merumuskan pemikirannya tentang context theory of meaning. Dari context theory of meaning ini dikatakan bahwa pusat berada pada pengalaman seperti sensasi cahaya, suara, sentuhan, bau.

ψ 1933

Pada tahun ini, anak murid dari Titchener yang bernama Boring, berusaha untuk menghubungkan pengalaman dengan karakteristik impuls saraf di otak. Akan tetapi meskipun Boring telah mencoba untuk menyelamatkan sesuatu yang kurang dari struktualisme, ia tidak dapat melakukannya. Akhirnya ia sadar bahwa ia harus menggunakan pandangan yang objektif dan variabel data sebagai subjek. Setelah ia sadar, ia mengakui akan kehancurannya.


Daftar Pustaka

Brennan, J. F. 2006. Sejarah dan Sistem Psikologi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Chaplin, J.P. 2009. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta : Rajawali Pers.

Evans, R. B. (1991). E. B. Titchener on scientific psychology and technology. [Versi Elektronik]. Portraits of pioneers in psychology, pp. 88-103. USA: Lawrence Erlbaum Assoc. Inc.

Hall, R. 1998. Structuralism. Diambil dari web.mst.edu/~psyworld/structuralism.htm?pagewanted=all, pada 28 April 2011.

Kendra, C. (2005). Wilhelm Wundt Biography (1832-1920). Diambil dari psychology.about.com/od/profilesofmajorthinkers/p/wundtprofile.htm, pada 28 April 2011.

Lundin, R. W. (1996). Theories and Systems of Psychology. (5th ed). Toronto: D.C Heath and Company.

Razali, M., Jantan, R. & Hashim, S. (2004). Psikologi Pendidikan. Bentong: PTS Publications.

Schultz, D. P. & Schultz, S. E. (2008). A History of Modern Psychology. Canada: Wadsworth.

Titchener, E. B. (1912). The Schema of Introspection. [Versi Elektronik]. American Journal of Psychology, 23, 485-508.

Wundt, W. (1902). Principles of Physiolopgical Psychology. Diambil dari psychclassics.yorku.ca/Wundt/Physio/intro.htm, pada 4 Mei 2011.

No comments:

Post a Comment