Blogger Layouts

Friday, May 6, 2011

Hang Tuah Diutus ke Majapahit (naskah)

MicrosoftInternetExplorer4

Pada suatu hari, Hang Tuah diutus oleh Sri Batara ke Malaka. Pengutusan ini bertujuan untuk menjemput anak dari Sri Batara itu sendiri yakni Ratu Malaka. Sesampainya di kediaman Ratu Malaka di Malaka:

Hang Tuah (Ha Te) : Er Em!! Er Em!! Dimanakah engkau?

Ratu Malaka (Er Em) : Siapa disana?

Hang Tuah (Ha Te) : Saya Ha Te diutus oleh Sri Batara untuk menjemput anda.

Ratu Malaka (Er Em) : Menjemput saya? Apa buktinya kalau kamu ingin menjemput saya?

Hang Tuah (Ha Te) : Aaaaa.. Aku tidak punya bukti apa-apa.

Ratu Malaka (Er Em) : Ha? Yang benar saja?! Bagaimana aku bisa percaya kepadamu?! Sekarang saja kau tidak punya bukti! Jangan-jangan kau berbohong!

Hang Tuah (Ha Te) : Saya tidak berbohong. Saya paling takut berbohong. Apalah arti berbohong membawa nama besar seperti Sri Batara?

Ratu Malaka (Er Em) : Sekarang apa maumu?

Hang Tuah (Ha Te) : Sekarang saya mau anda percaya saya. Terserah bagaimana caranya. Tetapi yang pasti, ayahmu Sri Batara sudah sangat rindu kepadamu. Lekaslah pulang bersama saya.

Ratu Malaka (Er Em) : Rindu? Janganlah kau sebut kata-kata itu di depan ku! Aku muak!

Hang Tuah (Ha Te) : Jadi sekarang apa maumu? Maukah kau ikut aku pulang ke rumah ayahmu di Majapahit?

Ratu Malaka (Er Em) : Aku belum percaya 100 % kepadamu.

Hang Tuah (Ha Te) : Er Em!! Bagaimana caranya supaya kamu percaya kepadaku!?

Ratu Malaka (Er Em) : Aku tidak tahu.

Hang Tuah (Ha Te) : Er Em.. sepertinya anda memiliki banyak masalah. Apakah anda ingin berbagi dengan ku?

Ratu Malaka (Er Em) : Sudahlah! Jangan menyinggung masalahku. Ini masalahku dan kau tidak usah ikut campur!

Hang Tuah pun berjalan dengan letih ke arah batu di dekatnya. Keesokan harinya:

Hang Tuah (Ha Te) : Er Em, apakah kau berubah pikiran dan hendak pulang bersama saya ke Majapahit?

Ratu Malaka (Er Em) : Siapa disana?

Hang Tuah (Ha Te) : Saya Ha Te. Pemuda yang kemarin di utus oleh ayahmu.

Ratu Malaka (Er Em) : Sudahlah kamu pulang saja tanpa aku.

Hang Tuah (Ha Te) : Tidak bisa. Membawa anda pulang ke Majapahit adalah tugas saya.

Ratu Malaka (Er Em) : Ha Te.. Apakah kamu lupa akan perkataan ku kemarin? Saya tidak ingin pulang. Ayah saya juga pasti tidak peduli dengan saya. Sudah lama pula ayah tidak mengutus orang untuk menjemput saya. Kabar darinya pun tidak pernah saya peroleh.

Hang Tuah (Ha Te) : Baik kalau begitu, saya akan tetap disini sampai kamu mau ikut pulang denganku. Tetapi, apakah kamu tidak rindu pula dengan keluarga-keluargamu yang ada di Majapahit?

Ratu Malaka (Er Em) : Ha Te! Bisakah kau tidak membicarakan mereka? Lekaslah kau pulang! Saya lelah mendengar perkataan mu.

Hang Tuah (Ha Te) : Maaf Er Em apabila saya sudah membuatmu marah. Namun, bolehkah saya bertanya suatu hal kepadamu?

Ratu Malaka (Er Em) : Apa?

Hang Tuah (Ha Te) : Er Em, maaf apabila saya lancang, tetapi semenjak saya perhatikan dari kemarin sepertinya anda selalu marah apabila kusinggung mengenai keluargamu. Apakah kamu ada suatu masalah yang terjadi dengan keluargamu?

Ratu Malaka (Er Em) : Baik, aku akan cerita. Untuk saat ini, mungkin aku merasa asing dengan kedatanganmu. Sudah lama ayahku tidak mengutus seseorang atau siapa saja untuk menjemputku pulang ke Majapahit. Lama-kelamaan aku merasa sudah dilupakan. Aku merasa diriku diasingkan disini. Selama bertahun-tahun tanpa kabar. Hampir setiap hari aku menangis. Ketika perasaan itu semakin menjadi, sekarang kau malah datang mengaku sebagai utusan ayah. Kepercayaanku kepada utusan ayah juga sudah memudar.

Hang Tuah (Ha Te) : Oh ternyata seperti itu. Aku dapat mengerti akan perasaan mu itu. Er Em, ada surat dari keluargamu.

Ratu Malaka (Er Em) : Ha? Kapan surat itu datang? Kenapa kau baru memberi tahuku sekarang?

Hang Tuah (Ha Te) : Surat ini baru saja datang. Dikirim melalui merpati milik ayahmu. Sekarang, aku sudah punya bukti. Maukah kau pulang bersamaku ke Majapahit?

Ratu Malaka (Er Em) : Aku belum percaya sebelum aku mebaca surat ini.

Seketika itu pula, Ratu Malaka mebaca surat tersebut. Lalu..

Hang Tuah (Ha Te) : Bagaimana? Sekarang sudah percaya? Maukah kau pulang bersama ku?

Ratu Malaka (Er Em) : Dengan senang hati.

Itulah akhir dari tugas Hang Tuah di Malaka. Sesampainya di Majaphit, Keluarga yang sempat terpecah itu pun kembali berkumpul dan selalu terpancar senyum bahagia dari keluarga tersebut.

No comments:

Post a Comment