Blogger Layouts

Friday, May 13, 2011

Nemathelminthes (cacing gilig)

MicrosoftInternetExplorer4

Klasifikasi

1) Nematoda

Ø nama nematode diganti sejak 1837 oleh Burmeister

Ø memakan semua benda organic

Ø ada yang berukuran mikroskopis dan beberapa makroskopis.

2) Nematomorpha

Ø panjangnya kira-kira 1 meter

Ø pada bentuk dewasa Nematomorpha hidup bebas namun dalam bentuk larva seluruhnya parasit.

Ø sangat panjang dan berbentuk seperti benang.

Ø dinding tubuh tersusun atas kutikel tebal, epidermis, dan otot memanjang.

3) Acanthocephala

Ø endoparasit, khususnya pada hewan ikan.

Ø Berukuran kecil (kurang dari 40 mm)

Ø Siklus hidup : Telur cacing yang berada di air dimakan oleh hewan. Telur tersebut akan tumbuh menjadi larva yang hidup pada dinding tubuh hewan tersebut. Kemudian tumbuh menjadi dewasa yang melekat pada intestine hewan itu.

4) Chaetognatha

Ø hidup di laut dan dapat berenang.

Ø Berwarna orange

Ø Berukuran 2 mm - 12 cm

5) Cycliophora

Ø Ditemukan oleh Reinhardt Kristensen

Ø Berukuran mikroskopis

Ø Hanya terdapat 1 spesies yang diketahui

6) Gastrotricha

Ø hidupnya sangat pendek.

Ø berukuran mikroskopis

7) Kinorhyncha

Ø berukuran mikroskopis

Ø Hidup di Lumpur dan paris

Ø Makanannya berupa diatom, algae, dan makhluk organis lainnya

Ø tubuh tersusun atas suatu unit yang disebut dengan zonite

8) Loricifera

Ø pertama kali diidentifikasi tahun 1983

Ø oleh Reinhardt Kristensen di Roscoff, France

9) Priapulida

Ø merupakan filum tertua

Ø hanya ditemukan di tempat yang berair dingin

Ø memakan annelida dan invertebrate lainnya

Ø berukuran antara 2 mm hingga 8 cm.

10) Rotifera

Ø banyak ditemukan di air tawar

Ø berukuran antara 1-3 mm

Ø memiliki farink yang berbentuk seperti rahang yang disebut mastax.

Peranan positif

Memegang peranan penting dalam proses penguraian.

Ada nematoda yang memakan hama pada tumbuhan.

Peranan Negatif

* Menyebabkan berbagai penyakit.

* Ada yang menjadi hama.

Cacing Gilik

Cacing gilik atau cacing benang, juga disebut nemanthelmithes – yang berarti “cacing benang” dalam bahasa Yunani. Kira – kira ada 12 000 jenis cacing gilik. Sejumlah hewan ini bersifat parasit pada manusia dan hewan. Beberapa menyerang tumbuhan. Cacing gilik merupakan makhluk yang ramping. Hewan itu tidak memiliki rambut getar. Hewan itu juga tidak bersegmen.

Cacing Trikina

Ditinjau dari sudut kerugian yang ditimbulkan manusia, cacing bulat yang paling terkenal jahatnya adalah cacing trichina, Trichinella spiralis. Hewan ini bersifat parasit pada manusia, babi, tikus rumah, dan barangkali juga hewan lain. Hewan itu merupakan makhluk yang amat kecil. Jantan yang dewasa panjangya cuma 1,5 mm, sedangkan betina yang dewasa panjangnya 3 – 4 mm.

Adanya cacing trichina dalam tubuh ma Nusia menyebabkan penyakit yang dikenal sebagai trichinosis. Mamusia terjangkit apabila mereka makan daging babi mentah atau setengah matang yang berasal dari babi yang mengandung cacing trichina dewasa dalam ususnya.

Cacing betina dalam inang babi melahirkan anak cacing amat kecil yang menembus dinding usus, memasuki pembuluh darah, dan embrio cacing yang amat kecil itu membentuk kista di sekeliling dirinya. Kehidupan trikhina dalam jaringan otot inang akan berakhir jika seseorang atau karnivoram lain tidak memakan jaringan yang di dalamnya terdapat hewan itu. Jika hewan inang itu tidak ditelan, dinding kista akan mulai mengeras setelah kira-kira 6 bulan dan embrio dalam kista akhirnya akan mati.

Jika babi yang terjangkit disembelih dan digunakan sebagai makanan manusia, ceritanya mungkin akan sangat lain. Dagingnya tampak sempurna, karena kista terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Pemasakan yang sempurna akan membunuh embrio trikhina dalam kista. Akan tetapi, jika daging dimakan mentah atu setengah matang atau diasap, terdapat bahaya infeksi yang akut terhadap manusia.

Pada saat daging yang mengandung parasit telah mencapai usus orang, dinding kista akan larut. Cacing muda segera tumbuh sampai ukuran dewasa. Manusia korbannya mungkin menderita gangguan pencernaan-termasuk rasa mual,diare, dan nyeri bagian perut jika cacing yang ada cukup banyak. Jika penyakit itu ketahuan pada tingkat dini, parasit itu dapat diusir keluar dari usus melalui pemakaian obat di bawah petunjuk dokter, sehingga tidak akan nada bahaya yang lestari.

Jika cacing itu tidak terganggu, yang betina akan melahirkan generasi anak baru. Anak cacing ini akan melubangi pembuluh darah dinding usus, terbawa ke semua bagian tubuh, dan membentuk kista dalam jaringan otot. Nyeri otot dan demam adalah gejala khusus penyakit itu pada tingkatan ini.

Bernapas, menelan,dan gerakan mengunyah mungkin dirasakan nyeri selama masa 3 atau 4 minggu. Akibatnya sangat berbahaya apabila larva trikhina merusak daerah tubuh yang vital, seperti jantung dan diafragma.

Sekali parasit trikhina muda telah masuk kedalam jaringan otot, maka parasit itu tidak dapat diusir dengan menggunakan obat. Masih ada kemungkinan membunuh cacing dewasa yang tinggal dalam Usus sehingga tidak ada lagi anak cacing akan dihasilkan. Kalau tidak, berarti hanya sedikit yang dapat dilakukan. Lambat laun materi berzat kapur diletakan di dalam dan sekeliling kista, yang akhirnya berubah menjadi butir kapur dalam otot.

Diperkirakan bahwa mungkin ada sebanyak 100 juta kista trikhina dalam beberapa inang manusia. Dalam kasus lain, jumlah kista dapat dianggap kecil. Sejumlah 0rang telah mendapat trichinosis tanpa sadar akan kenyataan itu karena belum terdapat sejumlah cacing dalam tubuhnya untuk menyebabkan kerusakan yang serius.

CACING TAMBANG

Cacing tambang juga merupakan anggota kelompok cacing gilik. Hewan itu banyak terdapat di kawasan tropis dan subtropis. Jenis yang dikenal sebagai cacing tambang Amerika, Necator americanus, panjangnya kira-kira 1 cm lebih besar dari cacing trikhina.

Cacing tambang Amerika dewasa mengisap darah dari dinding usus kecil inangnya. Yang betina menghasilkan sejumlah besar telur, yang keluar bersama kotoran. Jika telur ini terendapkan di atas tanah lembab yang hangat dan gembur, telur berkembang menjadi larva yang amat kecil.

Larva yang umumnya masuk ke dalam tubuh manusia melalui telapak kaki.

Hewan itu mengeborkulit, menghasilkan rasa tidak enak yang dikenal dengan bermacam-macam nama seperti “gatal tanah”,”gatal embun”, atau “gatal kulit”. Setelah memasuki pembuluh darah, larva mulai dengan perjalanan yang menakjubkan melalui tubuh.. Mula-mulahewan itu diangkut oleh aliran darah melalui jantung ke pembuluh darah jaringan paru-paru. Hewan itu mengebor untuk mencari jalan keluarnya ke dalam ruangudara paru-paru kemudian berpindah ke atas melalui pembuluh napas dan batang tenggorok menuju ke belakang rongga mulut. Hewan itu kemudian menuruni esophagus dan menembus lambung, mencapai usus kecil. Di sini cacing tambang menetap mungkin 6-7 tahun.

Korban cacing tambang biasanya mengalami kehilangan darah dan menjadi kurus dan anemia; kulitnya tampak pucat. Mereka sering menderita sendawa asam, sembelit dan mudah terserang berbagai penyakit lain. Anak-anak yang terserang sering mengalami keterbelakangan perkembangan tubuhnya.

Benteng pertahanan pertama dalam melawan cacing tambang yang paling praktis-dengan mengenakan sepatu. Tindakan ini akan mencegah sebagian besar parasit itu memasuki tubuh sekalipun di tempat yang dihuni parasit itu secara berlimpah-limpah. Tindakan lainnya yang efektof adalah menyediakan penempatan saniter bagi kotoran manusia yang mengandung cacing tambang.

Cacing dewasa mungkin didorong keluar dari usus manusia dengan obat tertentu yang digunakan di bawah bimbingan seorang dokter. Tentu saja, cacing tambang dalam tubuh manusia akan mati tua, tetapi 6 atau 7 tahun adalah waktu yang lama untuk ditunggu.

CACING FILARIA

Nematoda yang bersifat parasit dari kawasan tropis dan subtropis lainnya adalah cacing filarial, Wuchereria bancrofti, dipindahkan dari seorang manusia ke manusia lainnya oleh berbagai jenis nyamuk. Cacing betina dewasanya berukuran 7-10 cm, sedangkan yang jantan setengah ukuran itu. Hewan itu biasanya terdapat dalam pembuluh limfa dan simpul limfa.

Yang betina menghasilkan telur yang berkembang menjadi embrio-dikenal sebagai microfilaria, yang sebagian masuk ke peredaran darah dekat kulit inang. Di sini embrio itu terisap oleh nyamuk karena nyamuk hidup dari manusia korban. Dalam jaringan nyamuk, cacing filarial muda berkembang menjadi larva yang infektif. Larva ini

Memasuki inang manusia berikutnya yang digigiti nyamuk dan akhirnya mencapai sistem limfa, tempat hewan itu dewasa.

Kondisi yang dikenal sebagai filariasis terjadi dari rahang dan dari rintangan saluran limfa baik oleh tubuh cacing dewasa itu maupun oleh jaringan parut yang disebabkan oleh adanya cacing itu. Komplikasi lebih lanjut, yang menyebabkan kaki tangan dan anggota tubuh yang lain bengkak sampai ukurannya yang besar sekali. Penyakit ini dikenal sebagai elefantiasis (kaki gajah)

No comments:

Post a Comment