Blogger Layouts

Saturday, March 5, 2011

UAS Psikologi Umum II

I. VISUAL SEARCH

1. Apa itu pencarian feature ? Apa itu pencarian conjuctive ?

Pecarian feature:

Proses pencarian target yang berbeda diantara distractor-distractor. Perbedaan tersebut dapat berupa warna, ukuran, dan bentuk yang unik. Contohnya pada kasus visual search di lab. kom. kemarin ialah ketika kita disuruh mencari sebuah target berupa lingkaran hijau. Pencarian feature terjadi apabila distractor memiliki warna dan bentuk yang jauh berbeda dengan lingkaran hijau itu, yaitu bentuk lain yang bewarna biru. Pada pencarian feature, biasanya waktu yang diperlukan akan cenderung lebih cepat karena target akan muncul menonjol di antara distractor-distractor.

Contoh lain dari pencarian feature:

Pada gambar di samping, kita dapat dengan cepat melihat X bewarna merah dan O di antara X. Hal ini berlaku pada percobaan di lab sewaktu kita melakukan pencarian lingkaran hijau di antara bentuk-bentuk lain yang bewarna biru.

Pencarian conjuctive:

Proses pencarian target yang berbeda diantara distractor-distractor. Perbedaan tersebut dapat berupa warna, ukuran, dan bentuk. Akan tetapi, dalam pencarian conjuctive, target yang akan kita cari tidak dapat digolongkan sebagai sesuatu yang unik. Hal ini dikarenakan, distractor muncul hampir serupa dengan target. Dalam percobaan di lab kom, pencarian conjuctive terjadi apabila kita disuruh mencari lingkaran hijau di antara kotak biru dan kotak hijau. Pada pencarian conjuctive, biasanya akan lebih sulit karena target tidak terlihat lebih menonjol dari distractor, sehingga kita membutuhkan waktu yang lebih lama dalam pencariannya, yaitu dengan lebih memperhatikan setiap objek yang ada.

Contoh lain dari pencarian conjuctive adalah:

Pada gambar disamping, kita disuruh mencari kotak orange. Dikarenakan kotak orange muncul dengan kotak biru dan segitiga orange, kita harus menggunakan pencarian conjuctive. Dalam pencariannya juga dibutuhkan waktu yang sedikit lebih lama dibandingkan contoh pencarian feature sebelumnya.

2. Mana yang lebih sukar buat anda: mengalami pencarian feature atau pencarian conjuctive? Jelaskan jawaban anda !

Menurut saya, lebih susah melakukan pencarian conjuctive karena pada pencarian feature kita melakukan pencarian dengan melihat sesuatu yang sudah menonjol diantara distractor-distractor lainnya. Sedangkan apabila pencarian conjuctive, kita memerlukan waktu lebih lama karena distractor-distractor yang ada memiliki ciri-ciri yang sama dengan target. Contohnya saja seperti kotak orange di atas, dalam pencariannya kita membutuhkan waktu lebih lama karena terdapat kotak-kotak lain yang memiliki ukuran dan bentuk mirip target. Selain itu terdapat pula warna-warna orange yang sama dengan warna target. Distractor inilah yang akan menghambat pencarian. Bandingkan dengan contoh X dan O di pencarian feature, kita akan lebih gampang mencarinya meskipun bentuk yang dimiliki sama. Pernyataan saya di atas juga didukung oleh data percobaan saya yang ternyata juga menunjukan hal demikian:

3. Buat anda, bertambahnya jumlah stimulus pengalihan (distractors) biasanya akan memperlambat waktu reaksi dalam pencarian conjuctive atau pencarian feature ? Jelaskan jawaban anda !

Secara teori, hal tersebut benar. Pada hasil percobaan yang saya lakukan, teori tersebut berlaku untuk conjuctive, namun tidak berlaku pada feature. Masalah kenapa tidak berlaku di feature, dikarenakan saya mengalami gangguan pada awal-awal percobaan. Untuk lebih detailnya akan saya jelaskan di refleksi nomor lima. Untuk data conjuctive, semuanya sesuai dengan teori. Dalam data percobaan di atas, terdapat conjuctive present dan conjuctive absent. Dalam data percobaan saya, conjuctive present lebih cepat dibandingkan conjuctive absent, hal ini karena dalam pencarian conjuctive, kita akan melakukan pencarian satu-satu mulai dari bentuk, warna dan ukuran. Oleh karena itu, apabila ternyata target belom ketemu, kita akan terus berusaha mencari. Dengan pencarian seperti ini, kita akan mencari target secara keseluruhan dan memakan waktu yang cukup lama. Akan tetapi dalam conjuctive present, apabila ternyata targetnya sudah ketemu, kita akan langsung berhenti untuk mencari. Hal ini lah yang menjadikan percobaan conjuctive absent membutuhkan waktu yang lebih lama.

4. Visual search adalah suatu proses yang kita gunakan beberapa kali dalam sehari .

Sebut dan jelaskan 2 macam produk di mana penggunaan visual search akan berguna !

a. Menurut saya kemasan dari produk-produk kecantikan seperti cream untuk wajah dan lotion untuk tubuh, seharusnya diubah. Hal ini dikarenakan banyak wanita yang kesulitan apabila sedang mencari satu produk cream untuk wajah atau lotion untuk tubuh. Kemasan dari cream dan lotion semuanya hampir sama dan memiliki bentuk yang juga sama, cair. Agar mereka tidak tertukar sewaktu membeli, seharusnya produsen mempertimbangkan kemasan untuk kedua produk itu. Apabila menurut saya, seharusnya cream untuk wajah, dikemas di dalam botol dengan bentuk muka (mungkin bentuknya akan seperti botol parfum Anna Sui), dan lotion untuk badan dikemas di dalam botol dengan bentuk tubuh. Dengan begitu, siapapun yang ingin mencarinya akan langsung mengetahui fungsi dari keduanya, yang satu untuk badan dan yang satu untuk muka.

(Catatan: bentuk dari produk ini tidak akan tertukar dengan parfum karena setiap tempat perbelanjaan pasti akan menempatkan parfum dan cream di tempat yang berbeda)

b. Menurut saya kemasan untuk obat banyak yang harus diganti. Hal ini dikarenakan saya sering sekali mengalami kesulitan ketika sedang mencari obat apa yang harus saya beli ketika sedang sakit. Terlebih lagi ketika sedang mencari di supermarket tanpa ada pelayan yang menunggu di dekatnya. Seharusnya produsen yang memproduksi kemasan obat, membuat kemasannya sesuai dengan bagian dari tubuh yang sedang menderita. Contohnya obat sakit flu seharusnya dikemas dengan kemasan berbentuk hidung. Obat batuk dikemas dengan kemasan berbentuk mulut. Hal ini agar mempermudah konsumen dalam pencarian obat. Kita ambil contoh obat yang sudah beredar di masyarakat belakangan ini, panadol. Panadol cuma memiliki perbedaan di warna hijau, merah dan biru. Untuk kemasannya, tidak ada yang berbeda. Hal ini sudah pasti akan menyusahkan masyarakat yang hendak menggunakan panadol secara terburu-buru, terlebih mereka yang tidak tahu bahwa panadol hijau untuk obat flu. Dengan kesulitan ini, akan lebih baik lagi apabila kemasan panadol untuk sakit flu dibuat dalam kemasan hidung. Selain mempermudah pencarian, produk seperti ini akan menarik para konsumen yang tidak suka lama-lama dalam pencarian obat.

5. Tuliskan refleksi pengalaman pribadi anda dalam menjalani eksperimen ini !

Pada awalnya sempat salah memilih percobaan, sewaktu dosen sedang memberikan instruksi di depan untuk mencoba keyboard supaya terbiasa, ternyata tiba-tiba tampilan komputer saya langsung masuk ke salah satu percobaan. Saya pikir itu visual search, akhirnya saya langsung masukin nama dan nim. Setelah mulai percobaannya, saya mulai ragu dengan percobaan saya sendiri karena tidak ada lingkaran hijau seperti yang dikatakan dosen saya sebelumnya. Setelah melihat komputer-komputer di depan saya, saya baru sadar kalo ternyata saya salah masuk percobaan. Akhirnya langsung keluar dan baru masuk ke visual search. Sewaktu pertama melakukan percobaan di visual search, awal-awalnya saya harus menyesuaikan diri dengan tampilan komputernya, terlebih lagi saya duduk di belakang dan ketika saya lihat ke depan, semua teman-teman saya sudah lama melakukan percobaan tersebut. Hal tersebut ternyata mempengaruhi hasil saya pada percobaan feature. Hal inilah yang membuat hasil percobaan feature saya tidak sesuai dengan teori yang ada:


Dari dua tabel di atas, terlihat perbedaan yang sangat berbeda. hal ini disebabkan pada awal-awal saya masih harus menyesuaikan diri dengan percobaan ini dan saya juga mengalami ketegangan dalam melakukan perobaan ini, dikarenakan teman-teman di depan saya sudah menjalani percobaan lebih lama dari saya dan saya jadi merasa tertinggal.

II. STROOP EFFECT

1. Perhatikan data anda. Apakah anda berespons lebih cepat pd percobaan-percobaan yg kongruen atau inkongruen ? Apakah hal ini mengejutkan anda ? Mengapa ?

Kongruen ialah ketika warna dan huruf sama. Contohnya seperti: RED, GREEN.

Inkongruen ialah ketika warna dan huruf berbeda. Contohnya: RED, GREEN.

Pada percobaan ini, saya berespon lebih cepat terhadap kongruen. Menurut teori, kongruen memiliki tingkat kesulitan lebih rendah daripada inkongruen. Selain itu, cara membaca warna secara kongruen juga sudah dibiasakan dari kecil sehingga kita akan berespon lebih cepat untuk yang kongruen. Oleh karena itu hasilnya tidak mengejutkan saya.

2. Penjelasan umum apa yang dpt diberikan untuk memahami mengapa orang biasanya lebih lamban dalam memberikan respons pd percobaan yg inkongruen drpd yg kongruen pd eksperimen ini ?

Penjelasan umumnya dikarenakan, dari kecil kita sudah di ajarkan untuk membaca berdasarkan kata-kata dan bukan dari warna. Sehingga apabila pada percobaan ini ternyata kita disuruh membaca dari warna, akan cukup menyulitkan dan membingungkan kita. Dengan begitu, waktu yang kita butuhkan juga akan lebih lama dari pada respon untuk hal-hal yang kongruen.

3. Strategi apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi Stroop Effect yang dapat diamati dari eksperimen ini ? Jelaskan jawaban anda !

Strategi yang digunakan dengan cara membaca warnanya dan bukan hurufnya. Pada awalnya memang akan susah, namun lama kelamaan akan terbiasa dan kesalahan pada Stroop Effect menjadi berkurang.

Strategi yang lain ialah kita harus berkonsentrasi agar kesalahan penyebutan warna tidak terjadi, dalam konsentrasi ini, saya melakukannya dengan menyebutkan terlebih dahulu warna yang muncul dengan hanya melihat satu sisi tulisan. Jadi misalkan ada tulisan RED, saya cukup membaca R nya saja dan saya tahu itu warna hijau. Bisa juga dengan mengatur mata kita agar tidak fokus ke tulisan, sehingga yang terlihat hanya warnanya saja.

4. Sebutkan 2 macam tugas yang otomatis dilakukan oleh kebanyakan orang ! Jelaskan jawaban anda !

a. Pekerjaan sekretaris

Pada awalnya, para sekretaris belajar menggunakan keyboard terlebih dahulu. Ia belum terbiasa dengan penggunaan keyboard, setiap mau mengetik harus melihat dimana posisi S, D, K, L, dan sebagainya. Akan tetapi, karena sudah terbiasa, ia akan langsung mengetik tanpa melihat susunan keyboardnya terlebih dahulu.

b. Pekerjaan dokter

Pada awalnya, para dokter diajarkan untuk selalu memiliki tangan yang steril, mereka sampai diajarkan cara bercuci tangan yang baik. Pada awalnya mereka akan sangat risih dengan rangkaian cuci tangan yang panjang itu. Akan tetapi, lama kelamaan mereka malah terbiasa dan ketika disuruh untuk mempercepat proses cuci tangannya, mereka malah risih karena merasa kurang steril.

5. Tuliskan refleksi pengalaman pribadi anda dalam menjalani eksperimen ini !

Pada percobaan stroop effect, awal-awalnya butuh penyesuaian untuk bisa memahami mana yang harus dibaca, warnanya atau kata-katanya. Pada akhirnya uda mulai terbiasa dalam melakukan pembacaan warna, tetapi entah kenapa, disaat pertengahan, saya baru sadar sepertinya terlalu keasikan membaca warna sampai-sampai tidak sengaja malah membaca kata-katanya. Oleh karena itu, pada pertengahan saya sempat berhenti sebentar untuk memfokuskan kembali pikiran saya. Setelah kejadian itu, saya juga lebih konsentrasi dalam menjawab soal-soal, dengan cara menyebutkan warna yang muncul secara perlahan sebelom kemudian menekan tombol di keyboard.

III. SERIAL POSITION

1. Apa yg dimaksud dengan primacy effect ? Apakah data anda menunjukkan hal ini ? Jelaskan jawaban anda !

Primacy effect: ketepatan dalam merecall huruf-huruf yang terletak pada awal suatu rangkaian huruf. Primacy effect terjadi ketika kita melakukan percobaan mengingat 10 huruf, dan dapat mengingat huruf-huruf pada urutan pertama dengan baik.

Data percobaan yang saya peroleh tidak menunjukan hal itu karena persen benar saya pada huruf di awal-awal tidak lebih banyak dibandingkan dengan huruf yang berada pada urutan akhir.

2. Apa yg dimaksud dengan recency effect ? Apakah data anda menunjukkan hal ini ? Jelaskan jawaban anda !

Recency effect: ketepatan dalam merecall huruf-huruf yang terletak pada bagian akhir dari suatu rangkaian huruf. Recency effect terjadi ketika kita melakukan percobaan mengingat 10 huruf, dapat mengingat huruf-huruf pada urutan terakhir dengan baik.

Pada data hasil percobaan, data saya juga tidak menunjukkan hal ini karena pada data ke sepuluh, saya mendapatkan persen kebenaran yang rendah.

3. Suatu perusahaan teknologi baru membuka wawancara terbuka dari jam 8 pagi – 14 siang pada hari Jum’at . Pekerjaan ini menarik minat anda dan ingin memastikan bahwa anda akan diingat oleh pewawancara anda .

Menarik pengalaman dari eksperimen ini , apa yang dapat anda lakukan untuk memastikan anda akan diingat oleh pewawancara tersebut ? Jelaskan jawaban anda !

Hal yang akan saya lakukan:

- Menggunakan pakaian yang rapih dan sopan

Hal ini saya lakukan agar ketika pewancara melihat saya untuk pertama kalinya, ia mendapatkan kesan yang baik, seperti enak dipandang mata, dan sopan. Apabila menurut teori dalam eksperimen ini, seseorang akan lebih mudah mengingat pada awal dan akhir. Kesan pertama ini agar mengingatkan pewancara pada bagian awal.

- Datang paling pagi dan sebisa mungkin sebelum jam 8 pagi sudah nyampai agar menjadi orang pertama yang diwawancarai

Sesuai dengan teori ini, saya akan datang paling pertama agar ia bisa ingat dengan saya. Meskipun menurut teorinya apabila ingatan pertama dan terakhir yang biasa diingat, saya tidak akan datang dengan urutan terakhir.

- Menyapa duluan ketika bertemu untuk wawancara

Ketika sudah akan diwawancara dan bertemu dengan yang mewawancarai, saya akan menyapanya pertama kali. Sesuai dengan teori ini, semoga dengan menyapa duluan ia akan mengingat saya dan dicap sebagai calon karyawan yang sopan.

- Selalu tersenyum setiap kali memulai dan mengakhiri menjawab pertanyaan wawancara

Dengan tersenyum ini, biasanya pewawancara akan lebih ingat dengan yang diwawancara karena dinilai ramah. Pewancara juga akan ingat, “oh dia yang setiap sebelum dan sesudah jawab pertanyaan selalu tersenyum”.

- Mengucapkan terima kasih setelah selesai di wawancarai

Sesuai dengan teori ini, dengan mengucapkan terima kasih di akhir sesi wawancara, pewancara akan lebih mengingat dengan kepribadian saya yang sopan.

- Mengingatkan untuk sholat Jum’at

Dikarenakan wawancara diadakan pada hari Jum’at, dan ternyata ketika pada hari Jum’at kita tidak dapat datang paling pertama, sehingga wawancara kita dilakukan jam 10an. Kita tidak boleh melupakan sholat Jum’at dan mungkin bisa juga mengajak pewancara untuk sholat bersama. Dengan demikian, ia akan lebih mengingat nama anda sebagai pribadi yang religius.

4. Profesi macam apa yang anda ketahui akan memakai serial position untuk melaksanakan pekerjaannya tersebut ? Uraikan untuk apa dan bagaimana mereka memakai serial position ini bagi setiap profesi yang anda sebutkan !

Profesi: Guru atau Dosen

Tujuan penggunaan serial positition pada profesi guru atau dosen, untuk melatih kreatifitas anak, serta tidak usah merepotkan guru/dosen dalam mengajar karena guru atau dosen akan menggunakan recall melalui serial positition.

Jadinya pada saat dosen sedang mengajar di kelas, mereka suka bertanya-tanya mengenai beberapa pertanyaan yang sedang dibahas pada hari itu, biasanya mahasiswa/i tidak langsung menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Biasanya kalau sudah seperti ini, dosen menjadi malas untuk melanjutkan perkuliahan. Pada kondisi seperti ini, biasanya ada satu mahasiswa yang menjawab. Saat mahasiswa tersebut menjawab, dosen akan bertanya siapa namanya. Nama mahasiswa tersebut sudah pasti akan lebih diingat. Setelah mahasiswa tersebut menjawab, ternyata sang dosen masih kurang puas dengan jawaban dari mahasiswa tersebut. Akhirnya dosen tersebut bertanya lagi ke mahasiswa lainnya. Dikarenakan sudah ada mahasiswa yang menjawab pertama, mahasiswa-mahasiswa selanjutnya akan terpacu untuk ikutan menjawab. Sang dosen yang ternyata masih belum puas dengan para mahasiswa, terus mengatakan, “bukan itu yang saya maksud”, “ada contoh lain?”, sampai pada akhirnya seorang mahasiswi menyebutkan apa yang sesuai dengan pemikiran sang dosen. Dosen kembali bertanya siapa nama mahasiswi tersebut karena dosen akan merasa, “wah.. dia pintar bisa tau apa yang saya maksud”, atau mungkin sang dosen hanya ingin mengetahui namanya saja agar lebih mudah dibahas di depan kelas (“Jadi,menurut X….”).

Setelah menanyakan nama, dosen tersebut akan mengulang kembali jawaban dari pertanyaan yang ia ajukan tadi. Dalam pengulangan jawaban juga ia tidak akan menyebutkan bagian tengah-tengah seperti “bukan itu yang saya maksud” dan lain sebagainya. Ia akan hanya menyebutkan jawaban pertama dan terakhir yang menurutnya memang paling sesuai dengan pemikirannya.

Dalam hal ini, serial position juga dapat memudahkan dosen untuk menghafal mahasiswa dan mahasiswinya. Ia juga tidak harus menggunakan buku kemana-mana ia mengajar. Ia hanya butuh melatih kreatifitas mahasiswa/i nya dalam menjawab pertanyaan dan sekalian merecall ingatannya tentang mata kuliah tersebut.

5. Tuliskan refleksi pengalaman pribadi anda dalam menjalani eksperimen ini !

Pada percobaan serial position, saya mengalami kesulitan pada detik-detik awal. Sebenarnya ketika sudah diberikan arahan bahwa akan disuruh mengingat 10 huruf, saya sudah merasa tidak akan sanggup, karena saya tidak suka hafalan. Pada akhirnya, saya mencoba untuk memudahkan saya mengingat kesepuluh kata-kata yang ada. Teknik yang saya gunakan dengan membuat jembatan keledai dari satu kata ke kata lainnya. Contohnya pada percobaan ketiga, terdapat kata-kata seperti HATNMVWSPD urutan yang saya ketik menjadi MVWSPDHATN. Dari pengetikan yang saya ketik, saya membagi rangkaian huruf tersebut menjadi dua chunk yaitu MVWSPD dan HATN. Pertimbangannya karena saat melihat huruf-huruf tersebut di layar komputer, saya bisa membuat rangkaian kalimat seperti demikian Mainan Venny William Stefanus Punya Dua, meskipun sekilas aneh, namun saya bisa mengingatnya karena Venny, William dan Stefanus merupakan nama teman-teman dekat saya. Setelah itu, HATN merupakan kepanjangan dari HAT dan N. Menurut saya gampang untuk mengingat topi dan di tambah huruf N. Akhirnya pada percobaan ini saya bisa menyelesaikan dengan baik. Akan tetapi meskipun saya sudah memiliki cara agar lebih gampang menyelesaikan percobaan, namun tetap saja banyak kata-kata yang saya salah. Contohnya seperti percobaan ke empat. Pada percobaan keempat, saya mengingatnya KFC dikarenakan KFC merupakan suatu brand terkenal. Sedangkan seharusnya yang ada di dalam percobaan itu, KFJ.

Di tengah percobaan, botol minum saya sempat jatuh dan cukup memecah konsentrasi. Seperti pada percobaan visual search, pada pertengahan saya harus kembali memfokuskan konsentrasi ke percobaan yang ada di layar komputer.

IV. MEMORY SPAN

1. Pada stimulus apa/mana rentang ingatan (memory span) anda paling panjang ? Untuk yang paling pendek ? Jelaskan jawaban anda !

Pada Letters that sound similar, rentang ingatan saya paling panjang dan pada Long words, rentang ingatan saya paling pendek. Sebenarnya hal ini sedikit bertentangan dengan teori yang ada, karena apabila berdasarkan teori rentang ingatan untuk letters that sound similar akan lebih pendek dari pada letters that sound different. Saya dapat menjelaskan mengenai peristiwa ini kenapa sampai terjadi. Pada saat percobaan, awalnya saya mengalami kesulitan untuk mengenali pola percobaan, tapi akhirnya saya menemukan suatu trik . Trik yang saya gunakan itu, ketika kata-kata yang bunyinya hampir sama muncul, saya langsung terjemahkan ke bahasa Indonesia. Pada akhirnya, saya mendapatkan nilai tinggi pada letters that sound similar.

2. Berdasarkan perkiraan anda, berapa jumlah stimulus yang dapat disimpan dalam ingatan jangka pendek pada sebagian besar orang ? Apa dasar perkiraan anda ?

Bedasarkan pemikiran saya, ingatan jangka pendek orang itu berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Rata-rata orang memiliki kemampuan menyimpan sebanyak 7 ± 2 chunk dalam memori jangka pendeknya. Hal ini juga berlaku terhadap teori “The Magical Number Seven, Plus or Minus Two”, meskipun dalam teori magical number, kita hanya bisa mengingat kira-kira 7 ± 2, namun sebenarnya kita bisa mengingat lebih banyak angka-angka lagi. Caranya dengan mengelompokan beberapa angka kedalam chunk-chunk, sehingga terdapat 7 ± 2 chunk dengan beberapa angka di dalamnya (Ashcraft, 1994).

3. Secara umum , jika urutan stimulus terdiri dari kata-kata panjang maka rentang ingatan seseorang akan lebih pendek daripada kata-kata pendek . Jelaskan mengapa bisa demikian !

Hal ini dikarenakan ingatan jangka pendek kita hanya mampu menampung beberapa jumlah item, yaitu sekitar 2-20 item. Akan tetapi meskipun sekitar 2-20 item bisa ditampung di dalam ingatan jangka pendek, kita semua tau bahwa kemampuan ingatan jangka pendek dalam menampung keseluruhan item secara bersamaan itu kecil (Wade&Tavris, 2009). Masih terkait dengan 7 ± 2, kita harus tetap memperhatikan banyaknya huruf yang dapat kita simpan. Lama ingatan pasti akan jauh berbeda apabila kata-katanya terdiri dari lima huruf dengan sembilan huruf. Pada lima huruf kita bisa menyimpan karena banyaknya merupakan jumlah minimal. Sedangkan apabila sembilan, kita akan lebih kesusahan karena sembilan merupakan jumlah maksimum dari 7 ± 2.

4. Demikian juga jika urutan stimulus terdiri dari bunyi huruf yang serupa ( ”bila – sila – nila”, dirasakan dari posisi bibir ketika mengucapkan kata tersebut ) maka rentang ingatannya akan lebih pendek daripada jika bunyi huruf tersebut beda . Jelaskan alasannya !

Hal ini dikarenakan apabila kita memperoleh kata-kata yang hampir sama di bibir itu, kita akan lebih cepat lupanya dari pada kata-kata yang memiliki pengucapan yang berbeda. Dalam Wade & Tavris (2009) dikatakan bahwa forgetting occurs because similar items of information interfere with one another in either storage or retrieval; the information may get into memory and stay there, but it becomes confused with other information. Dari sini dapat dikatakan bahwa apabila kita menerima informasi mengenai bila sila nila, kita bisa menjadi pusing dan menjadi lebih mudah melupakan sesuatu, secara otomatis rentang ingatannya akan lebih pendek daripada kata-kata dengan bunyi yang berbeda. Ketika bingung tersebut, kita juga bisa mengalami tertukarnya informasi yang satu dengan yang lainnya.

5. Tuliskan refleksi pengalaman pribadi anda dalam menjalani eksperimen ini !

Pada percobaan memory span ini, terdapat berbagai percobaan yang dapat berupa angka-angka dan kata-kata. Pada awalnya saya takut melakukan percobaan ini, dikarenakan saya takut menghafal. Terlebih lagi, urutannya harus benar. Akhirnya ketika mencoba percobaannya ini, awalnya mengalami kesulitan, tapi lama kelamaan karena memaksakan diri dan sudah mempunyai triknya sendiri, jadi lebih bisa. Trik yang saya gunakan itu, ketika kata-kata yang bunyinya hampir sama muncul, saya langsung terjemahkan ke bahasa Indonesia. Pada akhirnya, saya mendapatkan nilai tinggi pada letters that sound similar. Hasil yang saya dapat lebih tinggi dari pada letters that sound different. Hal ini seharusnya tidak terjadi, namun mungkin karena dalam percobaan saya menerjemahkan ke bahasa Indonesia terlebih dahulu, makanya saya bisa lebih gampang mengingat dari pada letters that sound different yang tidak saya terjemahkan sama sekali.

V. BROWN-PETERSON

1. Apakah fungsi tugas pengalih (distractor task) dalam paradigma Brown-Peterson ini ?

Tugas pengalih adalah untuk memecahkan perhatian yang sedang melakukan eksperimen. Hal ini bertujuan untuk mengetes apakah seseorang akan terpecah konsentrasinya ketika ia diberikan beberapa kata, kemudian dialihkan perhatiannya melalui beberapa vocab. Apabila ternyata seseorang itu akan teralih perhatiannya, maka ia akan lupa dengan kata-kata awal yang diberikan.

2. Pada durasi pengalih mana hasil anda paling baik ? Pada durasi pengalih mana hasil anda paling jelek ? Jelaskan jawaban anda !

Durasi yang paling baik ada ketika waktu distractornya 1 dan 11 seconds, dan yang paling jelek ketika waktu distractornya 21 seconds. Hal ini terjadi karena ketika 1 seconds, saya masih mengingat dengan jelas apa isi dari tiga huruf yang sebelumnya ditampilkan, ketika sudah 21 seconds, saya mulai lupa dengan ketiga huruf yang pada awal ditampilkan. Hasil yang saya peroleh ini juga didukung dengan beberapa percobaan dalam Human Memory and Cognition (Ashcraft, 1994) yang mengatakan bahwa setelah 3 detik, hanya sedikit yang bisa lebih baik dari 50% untuk mengulang tiga huruf yang sebelumnya telah dimunculkan. Kemampuan ini akan berkurang menjadi sekitar 5% setelah 18 detik. Dari sini bisa dikatakan bahwa data dari percobaan saya termasuk golongan yang normal.

3. Menggunakan pengertian anda tentang data Brown-Peterson ini, lingkungan seperti apa yang dapat sarankan bagi seseorang yang ingin mempelajari suatu materi yang baru ?

Brown Peterson memiliki pengertian apabila kita melihat tiga huruf, dan kemudian menghitung sejumlah angka kelipatan tiga ataupun dijumlahkan, dikurangkan dan lain sebagainya dengan waktu yang lama, maka lama waktu itu akan berpengaruh dengan kemampuan kita untuk merecall atau mengingat ketiga huruf yang sudah ditampilkan di awal.

Dari pengertian tersebut, dapat kita sarankan bahwa apabila seseorang ingin mempelajari suatu materi yang baru, sebaiknya di tempat yang sepi dan jauh dari keramaian agar informasi yang baru itu dapat cepat masuk dan proses pembelajaran juga semakin efektif.

4. Apakah anda mengenal seseorang yang suka belajar dengan latar belakang radio / TV yang sedang menggelar suatu acara ?

Berdasarkan ekpserimen yang telah anda jalani , bagaimana pendapat anda tentang cara belajar yang demikian ? Jelaskan jawaban anda !

Saya kenal beberapa teman saya yang setiap belajar mendengarkan musik. Mereka melakukan hal ini agar mereka lebih santai dalam belajar. Berdasarkan eksperimen yang saya jalani, cara belajar yang demikian kurang baik dilakukan karena orang tersebut akan gampang lupa dengan materi apa yang baru dipelajarinya dan akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mencerna informasi yang baru. Hal ini didukung oleh eksperimen saya yang mendapatkan hasil paling rendah untuk rentang waktu paling lama. Akan tetapi, pada akhirnya semuanya kembali ke pribadi orang masing-masing.

5. Tuliskan refleksi pengalaman pribadi anda dalam menjalani eksperimen ini !

Pada percobaan Brown Peterson, pada awalnya saya sudah takut duluan karena dosennya bilang kalo percobaan ini bisa sampe satu jam lebih. Akhirnya setelah melakukan percobaannya, ternyata memang susah banget. Sempat frustasi juga ketika sudah yakin sama vocabnya ternyata masih salah juga. Kefrustasian meningkat disaat depan-depan saya uda pada bisa melihat hasilnya. Pada akhirnya saya menenangkan diri dulu dan ternyata bisa selesai juga. Ketika melihat hasilnya, saya sempat kecewa karena saya Cuma salah satu yaitu disaat CTF menjadi CTV. Dari kecil memang saya memiliki gangguan pengucapan F(ef) dan V(ve), sampai SMP pun saya masih sulit membedakan mana itu ef dan fe. Sampai-sampai mama saya kalau mengucapkan ke saya, ve rumput. Baru saya tau kalo ve itu V.

VI. PARTIAL REPORT

1. Dlm eksperimen anda… Jelaskan bgm interval interstimulus (interstimulus interval=ISI) dapat diukur ?

ISI dapat diukur dengan cara menghitung waktu ketika tampilan matriks 3*3 menghilang(offset) dan bunyi suara tinggi sedang dan rendah mulai muncul(onset).

2. Pada ISI apa / yang mana, anda memperlihatkan recall yg paling tepat ?

Pada ISI apa / yang mana, anda memperlihatkan recall yg paling kurang tepat ?

Jelaskan jawaban anda !

Pada ISI 20ms, saya memperlihatkan recall yang paling tepat. Sedangkan pada ISI 300(ms) saya memperlihatkan recall yang paling kurang tepat. Menurut saya hal ini wajar karena menurut teorinya, “When he increased the time between the offset of the letter matrix and the onset of the tone cue, he found that recall of letters became worse.” Oleh karena itu, apabila semakin tinggi ISI, seharusnya persentase recalled nya juga harusnya semakin rendah.

3. Anda sedang menonton TV bersama teman-teman anda . Tiba-tiba tampil suatu adegan di TV yang membuat teman-teman anda tertawa kecuali anda . Setelah kejadian itu , semua teman anda yang menonton membicarakan adegan tersebut , tetapi anda tidak ingat adanya adegan yang dimaksud . Apakah anda memang tidak melihatnya atau anda lupa / tidak ingat ? Jelaskan jawaban anda !

Saya melihat adegan tersebut tapi saya tidak memperhatikan adegan itu dengan seksama. Sehingga saya tidak menyadari bahwa kejadian itu lucu karena saya memperhatikan adegan lain. Hal ini sama seperti pada percobaan yang dilakukan di lab kom. Pada percobaan di lab komp, munculnya matriks 3*3 terlihat sangat cepat dan mengakibatkan kita tidak dapat memperhatikan semua baris pada matriks dengan benar, namun kita dapat melihat semua angka pada matriks-matriks tersebut. Pada akhirnya kita akan memilih salah satu untuk diperhatikan entah itu barisan pertama, kedua atau ketiga. Sama seperti pada kasus televisi, saya melihat semua adegan tersebut namun saya tidak memperhatikan setiap detail adegan tersebut. Kemungkinannya, pada saat adegan tersebut muncul, saya memperhatikan detail adegan lain. Sehingga saya tidak tahu kalau adegan tersebut lucu.

4. Tuliskan refleksi pengalaman pribadi anda dalam menjalani eksperimen ini !

Menurut saya, eksperimen ini membuat orang cepat depresi. Hal ini dikarenakan eksperimen ini merupakan eksperimen tersusah dari ketujuh eksperimen yang ada. Pada awalnya, saya takut tidak bisa mendengar bunyi suara rendah, sedang dan tingginya. Akan tetapi, setelah percobaannya berlangsung, saya malah tidak mempedulikan, mau suara apa yang keluar. Hal yang penting ialah saya bisa melihat tampilan matriks-matriks. Kebanyakan, saya cuma bisa melihat matriks yang paling tengah. Sesekali melihat yang atas ataupun yang bawah, ternyata bunyinya yang tengah. Pada akhirnya saya selalu melihat yang tengah dan hal itu menyebabkan grafik yang saya dapat sangat jelek.

VII. CHANGE DETECTION

1. Menurut anda, apa efek dari ‘flicker’ terhadap attention seseorang ?

Menurut saya, efek flicker membuat attention seseorang menjadi teralih atau terganggu. Sehingga pada percobaan ini, ia menjadi tidak fokus dengan gambar sebelum flicker muncul. Akibatnya waktu yang dibutuhkan dalam pencarian dengan flicker menjadi lebih lama.

2. Mana yang lebih sulit bagi anda : perubahan gambar dengan atau tanpa ‘flicker’ ? Apakah data hasil anda mendukung pendapat anda ? Jelaskan ?

Menurut saya, perubahan gambar dengan flicker jauh lebih sulit dibandingkan tanpa flicker. Data percobaan yang saya lakukan juga mendukung pernyataan saya tersebut. Pada saat ada flicker, proporsi benar saya lebih rendah dari pada yang tidak menggunakan flicker. Waktu yang saya butuhkan juga lebih banyak dari pada yang tidak menggunakan flicker. Hal ini juga didukung oleh pernyataan dalam lampiran di intruksi sebelum melakukan percobaan, “The expected pattern of results is that percentage correct is smaller and reaction time is slower for the flicker condition than for the no flicker condition.”

3. Apa perbedaan mekanisme pencarian (search strategy) pada kondisi flicker dan no-flicker ? Jelaskan jawaban anda !

Mekanisme pencarian pada kondisi no flicker akan lebih mudah dilakukan karena sewaktu terjadi perubahan pada gambar, perubahan tersebut akan langsung terlihat dan kita langsung dapat mengetahui terjadi perubahan atau tidak.

Sedangkan apabila mekanisme pencarian pada kondisi flicker, kita tidak dapat langsung mengatakan adanya perubahan atau tidak. Hal ini dikarenakan sewaktu muncul layar abu-abu(flicker) setelah gambar original, sesaat ingatan kita dengan gambar sebelumnya akan hilang atau terganggu. Oleh karena itu, kita harus mencari satu-satu perubahan yang terjadi pada objek sampe akhirnya kita mendapatkan suatu perubahan.

Hal seperti di atas inilah yang menyebabkan kita lebih cepat mencari perubahan pada no flicker.

4. Tuliskan 1 pengalaman keseharian anda dengan ‘flicker’ ini. Jelaskan dampak dari ‘flicker’ tersebut

Ketika sedang hujan besar, lingkungan sekitar pun pada akhirnya menjadi tertutup kabut. Kabut ini menjadikan pandangan tidak terlalu jelas. Anita yang sedang melihat ke luar jendela, pada akhirnya menjadi susah untuk melihat pemandangan di luar. Tiba-tiba ada suara keras berasal dari depan rumah Anita, ia tidak dapat melihat kejadian apa yang sedang terjadi di luar sana. Akan tetapi, ketika hujan sudah berhenti dan kabutnya sudah hilang, ia bisa kembali melihat pemandangan yang ada di luar rumahnya dan dapat menemukan bahwa pohon depan rumahnya ambruk.

Flicker pada cerita ini ialah kabut dan hujan.

Dampak dari flicker ini, menyulitkan seseorang untuk melihat keadaan di luar rumah. Untungnya pada kasus ini masih pohon yang ambruk. Bayangkan apabila ternyata ada orang yang kecelakaan disaat sedang ada hujan. Kita yang ada di dalam rumah menjadi tidak bisa menolongnya karena tidak mengetahui apa yang sedang terjadi di luar rumah.

5. Tuliskan refleksi pengalaman pribadi anda dalam menjalani eksperimen ini !

Pada saat melakukan eksperimen ini, awalnya senang karena menurut saya gampang. Apalagi sewaktu diperlihatkan contohnya. Akan tetapi, sewaktu sudah melakukan eksperimennya, ternyata susah banget. Hal yang paling susah ketika dalam eksperimen terdapat flicker. Banyak juga percobaan yang pada awalnya ngira sudah benar, ternyata incorrect. Tulisan incorrect itu menurut saya membuat kita untuk lebih lama dalam eksperimen. Hal ini dikarenakan, ketika kita melihat ada tulisan incorrect, maka kita akan berusaha agar pada eksperimen selanjutnya menjadi correct, dengan cara lebih teliti. Proses ketelitiannya itulah yang membuat kita lebih lama dalam berespon ketika ada tulisan incorrect.