Blogger Layouts

Monday, February 14, 2011

Pengenalan Statistika

Statistika adalah prosedur matematis yang bertujuan untuk mengorganisir, menggabungkan dan menginterpretasi suatu informasi. Maksud interpretasi disini ialah bahwa suatu informasi akan dihitung lebih lanjut. Contohnya : peneliti memiliki suatu informasi mengenai tinggi badan 40 anak SD. Informasi tersebut akan kita hitung lebih lanjut lagi berapakah rata-ratanya dan dari rata-rata tersebut dapat disimpulkan suatu kesimpulan yang berhubungan dengan keseluruhan informasi.

Statistika bertujuan untuk mengorganisir dan menggabungkan suatu informasi. Selain itu, statistika juga berguna untuk menjawab pertanyaan penelitian mengenai hasil apa yang dapat disimpulkan dari informasi-informasi yang telah didapatkan tersebut.

Statistika biasa digunakan di dalam penelitian. Di dalam penelitian tersebut biasanya dibutuhkan :

a. Populasi

Kumpulan dari semua individu yang terlibat di suatu studi tertentu seperti penelitian.

Contoh :

Pada suatu penelitian akan diteliti mengenai perbedaan antara pria dan wanita. Di dalam penelitian tersebut terdapat dua populasi yaitu populasi wanita dan populasi pria.

b. Sampel

Kumpulan dari beberapa individu yang dipilih dari populasi dengan prosedur tertentu dan bertujuan untuk mewakili populasi di dalam suatu penelitian.

Contoh :

Pada penelitian perbedaan antara pria dan wanita, populasi yang terdaftar sebanyak 1000 pria dan 1000 wanita. Dari populasi yang jumlahnya sebanyak itu, tidak mungkin semuanya akan diteliti. Oleh karena itu diambil sampel untuk diteliti dan dijadikan sebagai penentu populasi yang diwakilinya.

Dalam pengambilan sampel terkadang terjadi kesalahan. Kesalahan terebut biasa disebut sampling error. Biasanya kesalahan ini terjadi kalau dalam pemilihan objek yang dijadikan sampel, tidak rata pembagiannya. Misalnya di dalam penelitian terdapat populasi anak cowo dan cewe. Dalam pengambilan sampel, tidak boleh anak cowo semua atau anak cewe semua. Pembagiannya musti rata.

Adapula cara-cara untuk memilih sampel :

- Random

Dalam pengambilan sampel, tidak ada pengkhususan. Dipilih secara acak.

- Matching

Dalam pengambilan sampel, satu kelompok harus sama dengan kelompok lain. Apabila kelompok A ada yang suka ayam, kelompok B harus ada yang suka ayam juga.

c. Variabel

Karakteristik atau kondisi yang dapat berubah dan dimiliki berbeda oleh setiap individu.

Contoh :

Tinggi badan, berat badan, jenis kelamin, bisa juga kondisi lingkungan yang berubah-ubah seperti temperatur, jam, ukuran besarnya ruangan.

Dalam suatu variabel, biasa ditemukan berbagai indikasi seperti kepintaran, marah, senang, sedih dan masih banyak lagi. Variabel seperti itu, dapat kita sebut dengan kostruk. Konstruk sendiri ialah hal-hal yang tidak bisa diobservasi secara langsung, tetapi dapat menjelaskan perilaku seorang individu.

Adapula cara untuk mengukur konstruk dan biasa dinamakan sebagai definisi operasional. Definisi operasional ialah definisi tentang konstruk yang di dalamnya tercakup tentang bagaimana konstruk tersebut akan diukur. Contohnya : kenapa seorang bisa emosi, diukurnya darimana.

Ada dua macam variabel :

- Variabel diskrit

Variabel yang gak punya nilai tengah. Data satu dengan data lainnya saling pisah dan tidak ada hubungan sama sekali.

Contohnya = laki-laki atau perempuan, agama

- Variabel kontinue

Variabel berlanjut yang tidak terbatas. Data satu dengan data lain ada hubungannya.

Contohnya = panjang kaki ada yang 30; 30,1; 30,2; 30,5; 31

d. Data

Hasil penelitian atau pengukuran

Contoh :

Perbedaan Tinggi Pria dan Wanita

Usia

Tinggi Badan

Pria

Wanita

7 tahun

125

130

10 tahun

127

135

13 tahun

130

140

16 tahun

150

143

19 tahun

160

145

Dari tabel di samping dapat dilihat bahwa 125, 127, 130, 135, 140, 143, 145, 130, 160, 150 merupakan data.

Bentuk tunggal dari data disebut Datum.

Dalam penelitian, apabila terdapat 10000 populasi dan keseluruhan populasi akan diukur, maka proses tersebut dinamakan parameter. Sedangkan apabila dari 10000 populasi tersebut, diambil beberapa sampel untuk diukur, proses tersebut dinamakan statistik.

Hasil pengukuran sampel dapat digunakan untuk menyimpulkan populasi dan dinamakan descriptive statistic. Sedangkan hasil pengukuran populasi digunakan untuk menyimpulkan sampel, dinamakan dengan inferential statistic.

Terdapat berbagai macam metode penelitian. Diantaranya :

a. Metode Korelasi

Meneliti dua variable berbeda untuk menentukan apakah ada hubungan di antaranya.

Contoh :

Lamanya tidur

hasil tes

8 jam

70

7 jam

75

9 jam

80

5 jam

65

6 jam

80

Peneliti mengadakan penelitian untuk mengetahui apakah lamanya tidur seorang siswa dapat mempengaruhi perolehan nilai tes mereka. Setelah diteliti, ternyata kedua variabel tersebut saling berpengaruh dan mempunyai hubungan.

b. Metode eksperimental

Penelitian yang melibatkan 2 variabel yaitu independent variabel dan dependent variabel.

Dependent variabel digunakan sebagai pembanding variabel lainnya dan penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh yang ditimbulakan antara kedua variabel tanpa melibatkan variabel ekstra(kontrol) yang ada di sekelilingnya. Disebut eksperimental karena ada variabel yang dimanipulasi.

Contoh :

Lama Belajar

2 Jam

3 Jam

70

80

63

72

60

75

70

80

70

75

Peneliti ingin meneliti apakah jumlah jam yang dihabiskan untuk belajar mempengaruhi nilai tes seorang siswa. Setelah diteliti ternyata nilai tes siswa umumnya positif terkait dengan jumlah jam yang dihabiskannya untuk belajar. Siswa yang menghasilkan nilai lebih tinggi, menghabiskan jam belajar lebih banyak. Sedangkan siswa yang memiliki nilai lebih rendah, menghabiskan waktu belajar lebih sedikit pula. Dalam percobaan ini dapat dikatakan bahwa lama belajar sebagai independent variabel dan nilai tes sebagai dependent variabel.

Dalam percobaan ini, kita sebagai peneliti harus meneliti terlebih dahulu bahwa tidak ada variabel ekstra yang ikut terlibat di dalam penelitian ini.

Misalnya variabel ekstra itu seperti lingkungan mereka belajar. Kita harus memastikan bahwa lingkungan mereka belajar sama. Ambil contoh sama sama di sekolah. Apabila kita tidak memperhatikan variabel ekstra ini, penelitian ini bisa dikatakan tidak berhasil.

Contoh apabila variabel ekstra tidak diperhatikan :

Peneliti ingin meneliti tentang jam belajar dan hasil tes. Namun ia tidak memperhatikan variabel ekstra seperti lingkungan dimana siswa tersebut belajar. Dari sini dapat dikatakan gagal karena bisa saja lingkungan dimana siswa tersebut belajar berbeda beda dan mungkin karena lingkungan mereka belajar berbeda, bisa saja meskipun mereka dikasih waktu 3jam tapi mereka hanya menggunakan waktu 1jam saja untuk belajar sehingga penelitian tidak dapat dikatakan berhasil.

c. Metode non eksperimental

Penelitian yang melibatkan variabel yaitu independent variabel dan dependent variabel.

Dependent variabel digunakan sebagai pembanding variabel lainnya dan penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya hubungan sebab akibat antara dua variabel tanpa melibatkan variabel ekstra yang ada di sekelilingnya. Disebut non eksperimental karena variabel tidak ada yang dimanipulasi.

Contoh :

Peneliti ingin meneliti kemampuan otak anak-anak yang suka menonton televisi dengan anak-anak yang tidak suka menonton televisi. Peneliti mengadakan penelitian dengan meneliti dua kelompok anak-anak yang terdiri dari satu kelompok suka menonton televisi dan yang lainnya tidak suka menonton televisi. Setelah diteliti, ternyata kemampuan otak anak anak yang suka menonton televisi. lebih berkembang dibandingkan yang tidak suka menonton televisi.

Meskipun sekilas tidak ada bedanya dengan metode ekperimental, namun kasus ini tidak dapat dikatakan sebagai metode eksperimental. Hal ini dikarenakan dalam kasus ini, peneliti tidak mengatur dua kelompok ini. Dengan kata lain, dua kelompok ini sudah ada sendirinya dan peneliti tinggal meneliti tanpa melakukan eksperimen.

Skala perhitungan :

Pemberian makna numeric pada objek tertentu berdasarkan aturan yang berlaku.

Contohnya : orang-orang uda mengetahui bahwa untuk mengukur panjang itu digunakan penggaris atau alat ukur lainnya.

Macam-macam skala perhitungan yang ada dipenelitian :

- Skala nominal

Angka pada skala nominal hanya memiliki makna sebagai label.

Contohnya :

Katolik(1), Islam(2), Kristen(3). Apabila dibalik-balik menjadi : Islam(1), Kristen(2), Katolik(3). Tidak ada pengaruhnya.

- Skala ordinal

Angka pada skala nominal memiliki makna urutan dan biasanya diurutkan dari yang kecil ke yang besar. Bukan berarti urutan yang keempat, memiliki besar 2kali dari urutan kedua.

Contohnya :

Tinggi badan diurutkan dari kecil ke besar.

- Skala interval

Angka pada skala interval menunjukan jarak atau perbedaan standard antara dua anggota pengukuran. Dalam skala interval, nilai 0 memiliki arti.

Contoh :

Nama Anak

Kepintaran

Kepintaran

Keterangan

A

0

0

di bawah rata-rata

B

2

2

pintar

C

4

4

sangat pintar

Dari A ke B ke C menunjukan jarak yang sama yaitu 2. Ketika A menunjukan angka 0, itu bukan berarti tidak ada nilainya. Kita musti melihat keterangannya terlebih dahulu.

- Skala rasio

Angka pada skala rasio memiliki pengertian sebenarnya. Dalam skala ini 0 tidak memiliki nilai.

Contohnya :

Peneliti mengukur jengkal tangan 25cm, berarti 25cm tersebut nilai sebenarnya.

No comments:

Post a Comment