Data Investasi
Tahun | Investasi |
2001 | 877.460.000.000 |
2002 | 466.847.000.000 |
2003 | 787.400.000.000 |
2004 | 1.172.400.000.000 |
2005 | 866.000.000.000 |
2006 | 934.900.000.000 |
Rata-Rata Investasi setiap tahunnya :
Tahun | Investasi | Rata-rata |
2001 | 877.460.000.000 | 73.121.666.666 |
2002 | 466.847.000.000 | 38.903.916.666 |
2003 | 787.400.000.000 | 65.616.666.666 |
2004 | 1.172.400.000.000 | 97.700.000.000 |
2005 | 866.000.000.000 | 72.166.666.666 |
2006 | 934.900.000.000 | 77.908.333.333 |
Kecenderungan pada Investasi di Indonesia setiap tahunnya :
Kecenderungan yang terjadi, dari tahun ke tahun investasi Indonesia terlihat tidak stabil. Hal ini dapat terlihat dari kenaikan dan keturunan jumlah investasi setiap tahunnya.
Analisis terhadap pola investasi tersebut :
Pada tahun 2001, Investasi yang diperoleh 877.460.000.000. Hal ini berbeda dengan investasi pada tahun 2002. Di tahun 2002, investasi mengalami penurunan menjadi 466.847.000.000. Tetapi penurunan ini dapat diperbaiki kembali di tahun 2003. Meski jumlah yang diperoleh pada tahun 2003 belum mencapai investasi pada tahun sebelumnya yaitu tahun 2001, namun setidaknya sudah mengalami peningkatan menjadi 787.400.000.000. Pada tahun 2004, dapat dikatakan sebagai tahun yang paling memiliki investasi terbesar diantara tahun 2001-2006. investasi yang diperoleh mencapai 1.172.400.000.000. Namun tetap terjadi penurunan jumlah di tahun selanjutnya. Investasi yang diperoleh hanya 866.000.000.000. dibandingkan tahun sebelumnya, jumlah ini menurun jauh. Tetapi, di tahun 2006, jumlah investasi yang diperoleh meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Investasi yang diperoleh yaitu 934.900.000.000.
Faktor-faktor yang menyebabkan Investasi di Indonesia naik dan turun
1. Ketepatan waktu.
2. Harga saham. Biasanya menggunakan Strategi Mengekor. Pola transaksi dengan menerapkan strategi mengekor (follower) biasanya akan dilakukan investor dengan melihat kondisi pasar terlebih dulu. Misalnya, ketika saham yang akan dibeli terus naik, maka dana yang dibutuhkan relatif lebih besar. Agar berhasil dalam menerapkan strategi mengikuti kinerja pasar (follower) yang perlu diperhatikan adalah aspek sensitivitas saham tersebut terhadap pasar.Karena itu, untuk bisa menerapkan pola transaksi mengekor ini, investor perlu berpedoman pada ukuran (size) dari saham itu.Kemudian,pastikan bahwa saham emiten itu merupakan market leader dalam industrinya.
3. Kinerja Pasar.
4. Lingkungan.
5. Kerja sama.
6. Transaksi average down. Dalam strategi average down,investor melakukan pembelian dengan rata-rata menurun.
7. Kontigensi merupakan suatu keadaan atau kondisi yang terjadi tanpa diduga-duga.Disebut kondisi tak terduga, sebab tiap orang harus punya persiapan dan langkah-langkah alternatif untuk menghadapinya. Sebagai contoh, ketika harga minyak tanah naik dan tak sanggup lagi untuk dibeli, maka pengguna minyak tanah akan mencari alternatif bahan bakar misalnya kayu bakar.
8. Pendapatan Nasional
Langkah yang harus dilakukan pemerintah untuk menaikkan investasi di Indonesia :
- Lebih bersosialisasi dengan negara asing. Agar dapat menjalin kerja sama.
- Meningkatkan kinerja tenaga kerja agar pihak asing percaya dengan tenaga kerja yang ada di Indonesia.
- Meningkatkan hasrat menabung masyarakat.
- Meningkatkan pendapatan nasional.
- Meningkatkan iklim investasi.
- Meningkatkan infrastruktur dan keamanan, suku bunga.
- Memberikan kepastian hukum.
- Menekankan diplomasi luar negeri atau dalam negeri.
No comments:
Post a Comment